Senin, 13 Desember 2010

The Big Cats

Kucing adalah salah satu binatang kesayangan Nabi kita Rasulullah SAW. Hampir setiap orang pasti menyukai kucing, bahkan sangat ingin memeliharanya sebagai hewan peliharaan. Kucing memang hewan yang mudah dirawat dan cenderung mudah beradaptasi dengan manusia, bahkan bisa disebut sahabat baik manusia selain anjing.

Kucing pun ada berbagai jenisya, mulai dari yang berambut panjang hingga yang botak. Dari yang sangat jinak hingga yang paling buas.


Masih inget dengan film kartunnya Thunder Cat? Sekilas malah terlihat mirip dengan cheetah, padahal awalnya kepikiran itu macan tutul atau Harimau.

Black Panther (macan kumbang), kesannya penuh mistis dan misteri. Banyak yang mengira kalau Panther atau Macan Kumbang itu memiliki warna yang hitam di seluruh tubuhnya, padahal sebenarnya tidak demikian. Karena bila di amati lebih dekat, maka akan terlihat bercak atau tutul pada warna hitamnya. 

Singa salah satu Kucing Besar yang di juluki sebagai Raja Rimba, lebih unik di banding saudara-saudara lainnya mungkin karena diantara  ke 4 jenis kucing besar (phantera) ini yang hidupnya berkoloni hanya Singa aja.

Harimau, ternyata memiliki tubuh paling besar dan bobot paling berat di banding ketiga jenis Phantera. Well, di tambah dengan lorengnya yang khas (katanya loreng tersebut seperti alat pengenal identitas, tepatnya seperti sidk jari, jadi tiap loreng yang di miliki satu harimau tidak akan pernah sama dengan loreng harimau lainnya). Awesome..!!

Dan hal ini pula yang mendorong untuk membuat sedikit ulasan menegenai beberapa jenis kucing besar yang ada dan masih hidup di dunia ini.

Untuk informasi lebih akuratnya, silahkan di baca blog berikut ini... :D



                                                                   ooooOOOooooo



KUCING


Nenek Moyangnya Kucing Besar ini adalah Kucing biasa yang sering kita liat di rumah atau di jalanan, keluarga kucing dalam bahasa latinnya felidae. Felidae yang paling dikenal adalah kucing peliharaan (subspesies Felis silvestris catus). 

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies— kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia— satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau — menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.






Di bawah pimpinan Warren Johnson dari National Cancer Institute di Frederick, Maryland, para peneliti berhasil melacak jalur kekerabatan kucing. Kucing rumahan kemungkinan besar memiliki nenek moyang yang hidup di Asia Tenggara sekitar 11 juta tahun lalu. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan analisis terhadap DNA tubuh kucing liar dan rumahan.

Sejarah asal usul kucing belum begitu banyak diketahui sebelumnya sebab terlalu sedikitnya fosil yang menunjukkan hubungan satu sama lain. Oleh karena itu, tim peneliti internasional menggunakan sampling DNA dari kucing yang masih hidup. Mereka mengamati DNA dari mitokondria dan DNA dari kromosom X dan Y yang membawa informasi genetik 37 apesies kucing.

Dari hubungan genetik di antara kucing-kucing tersebut terlihat bahwa nenek moyang kucing bermigrasi ke seluruh bagian dunia. Masing-masing mengembangkan keturunannya di semua benua kecuali Antartika.
Setelah evolusi selama bertahun-tahun, muncul delapan garis keturunan, di antaranya singa, ocelot, dan kucing domestik. Moggy adalah jenis kucing rumahan yang paling dekat kekerabatannya dengan kucing liar di Afrika, Eropa, dan kucing gurun di China.

Sejumlah kecil dari keturunannya menyebar ke penjuru dunia melalui jalur darat yang sempat menghubungkan benua-benua. Hal tersebut terlihat dari dekatnya kekerabatan jenis kucing yang mengalami domestifikasi dengan kucing liar dari Afrika, Eropa, dan China.

Hubungan genetik menunjukkan adanya sifat keturunan tertentu yang menyebar ke seluruh penjuru dunia sehingga melahirkan jenis karnivora terkuat. Garis keturunan yang disebut Panthera itu melahirkan singa, jaguar, leopard, dan harimau.

Kemudian disusul spesies-spesies Asia, misalnya kucing teluk, kucing emas Asia, kucing pualam dan tiga spesies kucing Afrika, terdiri atas caracal, kucing emas Afrika, dan serval. Kucing juga berkembang membentuk garis keturunan yang melahirkan ocelot. Semakin lama muncullah cabang keturunan lainnya yang melahirkan jenis lynx, puma, kucing leopard, dam kucing rumahan.

Para ilmuwan yakin bahwa nenek moyang kucing modern bermigrasi dari Asia ke Afrika sekitar enam hingga delapan juta tahun yang lalu sehingga melahirkan garis keturunan caracal. Kucing kemudian melintasi selat Bering yang saat itu masih berupa daratan yang menghubungkan Asia dengan Amerika Utara sebelum memasuki Amerika Selatan melalui Panama. Temuan-temuan tersebut dilaporkan dalam jurnal Science.

Tersiar kabar bahwasanya para kucing besar (baik itu singa, harimau, leopard atau jaguar) sangat hormat dan tunduk dengan kucing (nenek moyangnya). 

Ada cerita seseorang anak perempuan yang sedang menggendong kucing piaraannya bertemu dengan seekor Singa. Singa tersebut tidak berani mendekat ke anak perempuan yang berdiri selang beberapa langkah.  Singa itu hanya memandang si kucing piaraan yang di gendong si anak perempuan, kemudian berlalu pergi. 

Mengingat cukup banyaknya jenis-jenis  Kucing yang ada maka berikut hanya akan di tampilkan jenis Kucing yang unik dan langka saja,:

Kucing Akar atau Kucing Hutan
                                                      
Kucing Siam atau Kucing Anggora

                                                  
Kucing Lucu
                                                                    
Kucing Astronot 
                                                                  
Kucing Densus 88
                                                                  
Kucing Gaul
                                                                    
Kucing On Line
                                                            


Kucing Emas.




Kucing Emas  merupakan jenis yang misterius dan sangat sulit di jumpai saat ini, sedikit sekali pengetahuan mengenai perilaku dan ekologi jenis ini, termasuk populasi mereka di dalam kawasan. Pola hidup satwa ini belum diketahui secara jelas tidak seperti jenis kucing hutan lainnya.


Bulu berwarna mulai dari pirang coklat muda sampai hitam. Pada bagian kepala dan bagian bawah ekornya terdapat garis putih yang dapat dilihat dengan mudah.


Pada tahun 1996, melalui Photo Trapping, Untuk pertama kalinya berhasil terphoto seekor kucing Emas yang berwarna hitam pekat.

Satwa ini dapt ditemukan mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl. Hidupnya tidak sesoliter jenis kucing yang lain dan sering terlihat bergerak dalam kelompok, keluarga atau berpasangan.



Umumnya satwa ini bergerak di daratan meskipun mereka pandai memanjat dan aktif disiang hari, meskipun mereka pemburu yang ulung di waktu malam. Lokasi yang diperkirakan merupakan habitatnya adalah Tandai dan Gunung Seblat.


Marbled Cat

Marbled Cat adalah salah satu yang terkecil dari kelompok kucing besar. Ekor sepanjang 45cm memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan pada saat berburu.
Populasi Marbled Cat banyak banyak ditemukan di wilayah India sampai dengan Asia Tenggara. Makanan mereka terdiri dari tupai, reptil dan burung. Sayangnya, kucing ini jarang dipelajari karena mereka sangat sulit untuk ditemukan.
Populasi mereka berada di bawah 10.000 ekor karena hutan tempat habitat mereka menyusut. Para ilmuwan telah menemukan bahwa Marbled Cat terkait erat dengan Asiatic Golden Cats. Melihat pola warna bulunya, jelas sudah mengapa hewan ini dinamakan 'Marbled Cat' (kucing marmer).



Kucing Liar ( Felis Silvestris )

Kucing liar (Felis silvestris), (bahasa Inggris: wildcat) adalah pemangsa berukuran kecil yang berasal dari Eropa, Asia bagian barat, dan Afrika. Binatang ini adalah pemburu mamalia kecil seperti tikus, burung, dan makhluk lain yang berukuran serupa.





Spesies Kucing Liar Baru

Baru-baru ini para ilmuwan telah menemukan spesies kucing hutan baru. Kucing hutan ini sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Pertama kali dicatat secara ilmiah pada tahun 1821 oleh seorang naturalis Inggris bernama Edward Griffith. Griffith menamai kucing liar berukuran besar tersebut Clouded leopard dengan nama latin Neofelis nebulosa.

Neofelis nebulosa ditemukan di daratan asia dari daerah Nepal hingga Cina bagian utara dan Asia tenggara. Setelah penelitian DNA terakhir, ternyata diketahui bahwa kucing hutan yang hidup di Asia tenggara berbeda dengan yang hidup di daratan Asia. Sampai saat ini setidaknya telah diketahui 40 perbedaan genetik diantara keduanya.

Clouded leopard dengan nama latin Neofelis nebulosa

Spesies baru ini mempunyai nama latin Neofelis diardi, disebut juga “Bornean Clouded Leopard”. Hidup di hutan-hutan tropis Kalimantan dan Sumatera. Di Kalimantan, daerah hidup kucing liar ini meliputi tiga negara yaitu Indonesia, malaysia dan Brunei Darussalam.


Neofelis diardi, disebut juga “Bornean Clouded Leopard”

Neofelis diardi hidup dengan cara berburu monyet, rusa kecil, burung-burung dan kadal. Saat ini diperkirakan populasinya antara 5.000 – 11.000 ekor di Borneo dan 3.000 – 7.000 ekor di Sumatera. Perbedaan utama terlihat dari dua garis hitam di sepanjang tulang belakang hingga ke ekor dengan warna bulu yang lebih gelap. Sedangkan Clouded Leopard biasa hanya mempunyai satu garis parsial di bagian punggungnya.
 

Macan dahan atau dalam nama ilmiahnya Neofelis nebulosa adalah sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang kuping. Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina tidak jauh berbeda dengan jantannya.

Aktif berburu di malam hari. Hewan ini banyak menghabiskan waktunya di atas pohon dan dapat bergerak dengan lincah di antara pepohonan. Mangsa macan dahan terdiri dari aneka satwa liar berbagai ukuran seperti kera, ular, mamalia kecil, burung, rusa dan bekantan. Macan dahan menggunakan lidahnya untuk membersihkan bulu-bulu sebelum memakan mangsanya. Taringnya adalah yang terpanjang diantara semua leopard. Walaupun kini sudah digolongkan kedalam Spesiesnya sendiri. Hewan ini karena pinternya dalam memanjat pohon sehingga di kenal di Indonesia dengan nama Rajanya Pemanjat Dari Belantara Indonesia.










KUCING BESAR


Istilah kucing besar - yang bukan merupakan klasifikasi biologis - digunakan untuk membedakan spesies kucing yang lebih besar dari yang lebih kecil. Salah satu definisi "kucing besar" termasuk empat anggota genus Panthera: Harimau, Singa, Jaguar, dan Macan Tutul. Anggota dari genus ini adalah satu-satunya kucing bisa mengaum. Definisi yang lebih luas dari "kucing besar" juga mencakup Cheetah, Macan Tutul Salju, Macan Kumbang dan Puma.
Meskipun besar tubuh menjadi ukuran perbedaanya, namun berbagai jenis kucing adalah sangat mirip dalam struktur dan perilaku, dengan pengecualian cheetah, yang secara signifikan berbeda dari semua kucing yang besar ataupun kecil. Mereka bisa ditemukan di Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa.

Berikut adalah gambar (dari kiri ke kanan), Barbary Lion (Singa Barbary), Leopard (Macan Tutul), Harimau Siberia ( Siberian Tigers)




JENIS KUCING BESAR

1. Singa ( Lion )


Di kenal dengan sebutan Si Raja Hutan Atau Si Raja Rimba. Singa (Sansekerta: Siᚃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau genus kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina  ( biasanya 1 jantan dan 4-5 betina ).


Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.


Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Namun tidak menutup kemungkinan bagi Raja Singa ( Raja diantara para Singa) untuk turun langsung ke medan perburuan bila buruan mereka di rebut oleh Hyena. Hyena adalah salah satu pesaing mereka dalam perburuan makanan dan territori wilayah.



Pernah terjadi Raja Singa dan beberapa Singa jantan menyerang langsung tempat tinggal para Hyena akibat buruan singa betina yang berhasil di rebut oleh Hyena. Namun yang anehnya ada beberapa informasi yang mengatakan bahwasanya para Singa setelah bisa melumpuhkan para Hyena menjadi enggan untuk menjadikan Hyena sebagai santapannya.


Walau dijuluki "Raja", singa bukan yang terbesar dalam family falidae, hewan ini menempati posisi kedua setelah harimau.


Peran pejantan yang menetukan kehidupan koloni singa, sedangkan secara alamiah yang menjadi penentu keberlangsungan hidup mamalia ini adalah betina, yang memiliki kemampuan menyediakan makanan bagi ”raja” karena kemampuannya mencari mangsa.


Inilah bentuk kekuasaan alam yang sesungguhnya, bertahan hidup lewat rantai makanan dan siklus kehidupan (circle of life). Sementara pejantan, termasuk raja, hanya bertugas menjaga wilayah, dan tak lebih dari simbol belaka, layaknya raja di negara modern yang menganut sistem kerajaan.


Singa jantan, dalam hal ini, memiliki kepala yang besar dan berat sehingga tidak mampu untuk berlari kencang menangkap mangsa. Kegunaan singa jantan hanyalah untuk bertarung, dan tentu saja tidak setiap saat terjadi pertarungan. Walau demikian Singa jantan tetap dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing-kucing besar lainnya, karena singa mampu memanjat pohon, sedangkan harimau tidak.


Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar, yang terkenal dengan selalu menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.


Beberapa Singa juga ada yang telah punah seperti : Singa India atau Singa Asia dan Singa Tanjung. Sementara Singa yang nyaris diambang kepunahan namun masih hidup di beberapa daerah dengan jumlah yang sangat sedikit.

Diantaranya adalah:


Singa Barbary ( Barbary Lion ), Singa Barbary adalah Singa terbesar di antara jenis Singa lainnya, memiliki Surai Hitam lebih panjang dan lebih banyak di banding Singa lainnya.


Singa Barbary sekarang terdapat di Kebun Binatang dan berada di bawah pengawasan Konservasi Perlindungan Cagar Alam Hayati oleh beberapa pemerintah setempat untuk melindungi dan menjaga ekosistemnya dari kepunahan. 

  



Singa Afrika ( Afrika Lion ), merupakan Singa yang hampir punah juga, hidup di dataran Benua Afrika.




Singa Putih ( white Lion ), adalah Singa yang sudah dikatakan hampir punah, bahkan kabarnya memang sudah jarang sama sekali. Hanya terdapat di beberapa Kebun Binatang atau Pusat Perlindugan Cagar Alam.


 






2. Harimau ( Tiger )


Harimau ( Tiger ) atau macan tergolong dalam kerajaan hewan dalam filum kordata (mempunyai saraf tulang belakang), sub-filum vertebrata (bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging (karnivora), keluarga felidae (kucing), genus panthera, spesies tigris (harimau).
 

Tigris dalam bahasa yunani yang artinya panah, sebutan untuk harimau dikarenakan kecepatan & ketajamannya dalam menangkap mangsa. Harimau dapat hidup beradaptasi dengan alam, baik itu padang rumput maupun rawa2.

 
Habitat terbanyak terdapat di asia, khususnya Indonesia, China dan India. di Indonesia sendiri sebetulnya ada 3 Spesies yaitu Harimau Jawa, Harimau Bali, & Harimau Sumatra.. namun karena perburuan liar Harimau Jawa & Bali Punah.



  

Harimau dikenal sebagai kucing terbesar dibanding dengan para kerabatnya seperti Singa, Jaguar dan Leopard, harimau pada dasarnya mirip dengan singa ukurannya, walaupun sedikit lebih berat.



Ciri-ciri fisik adalah terdapat bulu putih di area wajah, ukuran tubuh terbesar dan terberat dari semua keluarga kucing, warna tubuh coklat atau putih dengan garis (strips) warna coklat gelap sampai kehitaman menyelimuti tubuhnya. strips ini unik pada tiap harimau dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi tiap-tiap harimau walaupun bukan merupakan metode yang paling tepat.




Subspesies harimau memiliki karakteristik yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. 


Harimau dipercayai berasal dari jenis hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai Miacids. Miacids hidup  kira-kira 70-65 juta tahun dahulu semasa jaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”).


Keturunan harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah ke barat dan barat daya menjadi harimau Caspian.


Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagian lagi ke barat hingga ke India (Hemmer,1987)


Ada sembilan subspesies harimau dalam genus Panthera. Enam di antaranya masih hidup pada masa sekarang. Tiga subspesies harimau selebihnya telah dianggap punah secara resmi.  
Dalam spesies harimau modern, terdapat Enam sub-spesies harimau dalam Genus Panthera yang masih hidup pada masa sekarang dari jumlah asal  sub-spesies harimau modern. 
Sub-spesies harimau yang diketahui adalah seperti berikut :


1. Harimau Indochina (Panthera Tigris Corbetti) 





Terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumputMalaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, danVietnam.




2. Harimau Bengal (Panthera Tigris Tigris)



Harimau Bengal atau lebih di kenal dengan nama Harimau Benggali ini terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal. Harimau Bengal lebih cerah dan besar sedikit daripada harimau Indochina. Selain itu harimau Bengal juga mempunyai belang yang lebih tebal dan panjang daripada harimau indochina.


  
Harimau Bengal jantan mempunyai panjang kurang lebih 2.9 meter (9 1/2 kaki) dari kepala hingga ke hujung ekor dengan beratkurang lebih 220 kilogram (480 paun). Harimau Bengal betina pula berukuran 2.5 meter (8 kaki) panjang dengan berat 150 kilogram (300 paun). Harimau Bengal pada kebiasaannya memburu rusa, dan kerbau liar.

 
Pengerusakan kawasan yang dihuni oleh harimau Bengal yang disebabkan oleh pembangunan, dan pertanian menyebabkan kehidupan harimau Bengal semakin tertekan. Walaupun Harimau dianggap sebagai hewan yang perkasa dan menjadi lambang kegagahan dan keberanian, semua spesies harimau kini berhadapan dengan ancaman untuk terus hidup. Seandainya tidak ada seorangpun yang bertindak untuk menyelamatkan mereka, harimau Bengal hanya akan tinggal nama di masa akan datang



3. Harimau China Selatan / Amoy ( Panthera Tigris Amoyensis ) 



Tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumput tengah dan barat China. 


 Mungkin di katakan China Selatan, dikarenakan matanya yang sedikit cipit.


Selain memang domisilinya di daerah China. Secara khusus dari perbedaanya tidak di temukan kecuali hanya asal tempat domisili dan matanya yang kelihatan seperti cipit dan warna kuningnya yang lebih terang.



4. Harimau Siberia  (Panthera Tigris Altaica)


Tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumputChina, Korea Utara, dan Asia Tengah di Russia. Harimau siberia (Panthera tigris altaica) – atau juga dikenali sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria.



Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) adalah subspesies langka harimau (P. tigris). Jenis harimau ini juga dikenal dengan nama Harimau Amur, Harimau Korea, Harimau Manchuria, atau Harimau Cina Utara. 



Habitatnya berada di wilayah Amur di Timur Jauh dan berstatus dilindungi. Harimau Siberia dianggap sebagai subspesies terbesar dari enam subspesies harimau.


Harimau Siberia adalah hewan yang terancam punah.


Pada awal tahun 1900-an, harimau Siberia masih dapat ditemukan di sepanjang Semenanjung Korea, barat laut Mongolia, tenggara Rusia, dan barat laut Tiongkok. 


Populasi harimau siberia merosot tajam, dan beberapa peneliti menuding pemburu gelap yang membunuh kucing besar itu untuk diambil tulang dan kulitnya sebagai penyebabnya.


Kebanyakan hewan tersebut dibunuh untuk diambil kulit dan tulangnya, yang digunakan dalam obat tradisional.


Pernah dilakukan survei tahunan pada Harimau Siberia yang bertujuan untuk mendeteksi perubahan jumlah harimau tersebut, dilakukan di 16 tempat pemantauan yang tersebar di seluruh habitatnya.


Survei luas mengenai harimau dilakukan tak terlalu sering, terutama akibat masalah logsitik, di samping kawasan yang dilapisi es cukup menyulitkan untuk melacak hewan yang menyembunyikan diri tersebut yang habitatnya mencakup ratusan ribu kilometer.


Kini subspesies ini telah hampir punah total dari Korea Selatan dan kebanyakan hidup di sebuah wilayah kecil di sebelah selatan Timur Jauh Rusia (kawasan Amur-Ussuri di Primorye dan Khabarovsk, sebuah tempat di mana Harimau Siberia dan Macan Tutul Amur sedang dilindungi). Tinggal sedikit yang masih hidup di Manchuria dan Korea Utara. 





5. Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae)


Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.


Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik.


Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. 


Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.


Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini.


Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000. 


Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil.


Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. 


Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm dan berat 200 pound atau sekitar 91kg.


Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat.


Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang.


Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.


Harimau Sumatera bukan jenis satwa yang biasa tinggal berkelompok melainkan jenis satwa soliter, yaitu satwa yang sebagian besar waktunya hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin atau memelihara anak.


Panjang Harimau Sumatera jantan dapat mencapai 2,2 – 2,8 meter, sedangkan betina 2,15 – 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm, tetapi ada juga yang mencapai antara 80 – 95 cm, dan berat 130 – 255 kg. 



Harimau Sumatra mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet.  


Warna kulit Harimau Sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan.


Belang Harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain.


Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 – 13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih pendek. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm (Direktorat Pelestarian Alam, 1986 ; Hafild dan Aniger, 1984 ; Kahar, 1997 ; Macdonald, 1986 ; Mountfort, 1973 ; Saleh dan Kambey, 2003 ; Sutedja dan Taufik, 1993 ; Suwelo dan Somantri, 1978 ; Treep, 1973). 





6. Harimau Malaya


Harimau Malaya (Panthera tigris malayensis), yang dapat ditemui di bagian selatan semenanjung Malaya sampai tahun 2004 adalah subspesies dari harimau. Kini terdapat 600-800 harimau Malaya, membuatnya sebagai populasi macan terbesar selain harimau Benggala dan harimau Indochina. Spesies ini adalah spesies yang terancam dari kepunahan.



 
Sementara Tiga sub-spesies harimau yang telah  dianggap punah secara resmi adalah sebagai berikut:



1. Harimau Caspian 

Pernah menghuni kawasan hutan hujan dan padang rumput Afghanistan, Iran, Turki, Mongolia, dan Asia Tengah Russia. 

Kegiatan pemburuan dan pembukaan tanah oleh manusia telah menyebabkan harimau Caspian tidak dapat menghadapi ancaman yang terus menerus dan dipercaya telah punah. Harimau Caspian terakhir dibunuh pada 1950.




Harimau Caspian atau harimau Persia adalah sub spesies harimau di wilayah barat, ditemukan di Iran, Iraq, Afghanistan, Turki, Mongolia, Kazakhstan, Kaukasus, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan hingga akhirnya punah pada 1970-an. Dari seluruh harimau yang dikenal dunia, harimau Caspian berada di urutan ketiga terbesar. 


Tubuh sub spesies ini cukup pendek gemuk dan ditopang dengan kaki yang kuat, kaki lebar serta cakar yang besar. Telinganya pendek dan kecil, di sekitar dagunya memiliki bulu yang panjang dan tebal. Warna kulitnya mirip dengan harimau Benggala.
Harimau Caspian pejantan sangat besar dan memiliki berat 169-240 kg. Betinanya tidak terlalu besar, dengan berat 85-135kg. Terkadang masih ada pernyataan yang mengatakan harimau Caspian masih sering terlihat.




2. Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) 


Telah punah sejak sekitar 1972. Harimau Jawa pernah berkeliaran di kawasan hutan-hujan kepulauan Jawa, Indonesia.






Bagaimana tidak habis, bagaimana tidak punah bila  masyarakat luas masih menganggap harimau sebagai musuh, untuk perburuan, binatang yang menakutkan, memiliki mistis dan sebagainya. Lihat saja gambar di bawah ini, siapakah yang bertanggungjawab atas hal yang seperti ini ?




3. Harimau Bali (Panthera tigris balica)


Telah punah sejak tahun 1937. Harimau Bali pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan kepulauan Bali, Indonesia.


 Nasibnya tidak jauh berbeda dengan Harimau jawa.



Berdasarkan warna, harimau dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok, harimau warna normal, harimau putih berloreng, harimau putih seluruhnya (pure white), harimau warna mas (golden tiger)




Harimau Normal ( Harimau Berloreng )
Quote:

Normal Tiger
Spoiler for Normal Tiger



Harimau Putih atau White Tiger ( Harimau Berloreng Putih )

Quote:
White Tiger
Spoiler for White Tiger







Harimau Putih ( Harimau Putih Polos Tanpa Loreng )
Quote:

Pure White Tiger
Spoiler for Pure White Tiger





 Harimau Emas ( Golden Tiger )
Quote:

Golden Tiger
Spoiler for Golden Tiger








Siapakah sesungguhnya Raja Hutan atau Raja Rimba?





Mungkin kerap terjadi pertanyaan di benak kita, sesungguhnya siapa sih Raja Hutan atau Raja Rimba?
Apakah Singa atau Harimau?
Di dalam cerita-cerita dongeng semasa kita kanak-kanak dulu sering kita denger, singa lah sebagai Raja Hutan atau Raja Rimba, namun ada juga beberapa yang mengatakan harimau lah sebenarnya Raja Hutan atau Raja Rimba itu.




Mungkin kita coba melihat dari sisi kekuatan dan kelebihan serta kekurangan kedua hewan yang menjadi symbol keperkasaan para Kucing Besar.






Pertandingan antara Singa dan Harimau yang di tonton oleh manusia
 
Singa, bisa di katakan memiliki bobot badan dan besar yang kedua diantara keluarga phantera.
 



Sedangkan Harimau adalah yang terbesar baik bobot atau ukurannya, dan terkenal paling buas, paling cepat dan paling tangkas dalam memangsa buruannya di banding Singa.


Karena kecenderungan Singa dalam berburu adalah tugas daripada Singa betina, sementara Singa jantan, kerap menunggu hasil dari para betinanya.



Pernah ada di buat sebuah pertandingan antara Singa dan harimau, walaupun masih kontroversi. Dan dari rata-rata pertandingan di menangkan oleh harimau, tapi dengan catatan, kebanyakan terjadi singa yang di hadapi harimau tersebut adalah singa yang bukan terbesar di ukurannya walaupun singa tersebut adalah singa barbary. Singa tersebut masih dikatakan belum dikatakan sebagai Rajanya singa.



Harimau  lebih cenderung bertarung untuk makan. Sedangkan Singa Jantan lebih cendreung kepada yang namanya PRIDE. 


Pernah terjadi 4 ekor singa Jantan menyerang pemukiman Hyena, dan mengacak-acak sarangnya, alasannya penyerangan tersebut dikarenakan sebelumnya para Hyena merebut buruan dari para singa betina.
Harimau dalam mengejar mangsanya tidak pernh berkoloni, itu yang membedakannya dengan para Singa.

Pernah  di sebuah kebun binatang di daerah amerika selatan dimana singa pernah mengunjungi dan bermain di kediamannya para harimau, begitu juga sebaliknya  dimana harimau pernah bermain dan mengunjungi kediaman Singa.

Dan dari survey peristiwa yang terjadi, kebanyakan terjadi konflik dan pertarungan, dan pertarungan tersebut menyebabkan banyak  jatuh korban di pihak singa.
 





Sedangkan kebun binatang di daerah Korea dan China, kejadiannya hampir mirip dengan kejadian kebun binatang di amerika selatan, tetapi  korban malah banyak jatuh di pihak harimau.


Jadi kalau di ambil kesimpulan sih, bila di adu antara harimau dan Singa maka kita tidak bisa mengatakan bahwa harimau lebih kuat atau singa lebih kuat.  Yang jelas keduanya sama kuat, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Singa walu tidak lebih besar di banding Harimau, namun memiliki surai yang tebal yang bisa melindungi dirinya dari cakaran atau gigitan lawan, dan karena bobotnya tidak seberat Harimau, maka singa lebih fleksibel dan lebih cepat di banding harimau.



Sedangkan  Harimau, dengan bobot yang besar  dan berat, maka tidak diragukan bila cakaran atau gigitannya bisa mengoyak-ngoyak lawannya. Bahkan Harimau pernah memangsa seekor buaya sebangsa Alligator.
 
Jadi bisa di katakan pertarungan antara Harimau dan Singa itu seimbang, tergantung keberuntungan di pihak siapa. Sama halnya seperti pertarungan antara harimau dan harimau atau singa dengan sesamanya. Kita tidak bisa melihat bukan siapa yang lebih unggul, kecuali keberuntungan dan factor X lainnya.

Terus siapakah yang pantas dan layak menjadi Raja Rimba?

Pantas dan layak sebenarnya itu hanya pemikiran dari manusia aja. Sebenarnya tidak ada yang namanya Raja Rimba atau Raja Hutan. Yang terkuatlah yang menang, begitu Hukum Rimba yang berlaku. Karena banyak juga singa atau harimau yang tewas terbunuh oleh mangsanya sendiri, seperti terbunuh oleh gajah, Kerbau afrika atau Hyena bahkan oleh seekor kuda Nil.

 
Singa dan Harimau terkadang seing berebut territory atau buruan yang akibatnya menyebabkan diantaranya menjadi tewas
Badak kerap menjadi sasaran buruan Harimau atau Singa, walau pun Singa atau Harimau juga tidak terlepas jadi korban yang dimangsanya sendiri


Kerbau Liar Afrika adalah salah satu mangsa Singa dan harimau, dan sering Kerbau ini melakukan pembalasan dengan mendatangi sarang Singa dan membunuh anak singa


Gajah adalah lawan Singa dan harimau yang paling terberat. Terkadang Singa dan harimau hanya berani memangsa anak gajah di banding induknya


Kuda Nil acap kali sering merebut hasil buruan Singa dan Harimau, namun Kuda Nil juga sering menjadi mangsa Harimau dan Singa

Hyena adalah jenis hewan yang pengecut, berusaha sabar merebut hasil buruan hewan lain secara berkelompok

Buaya dan Alligator pernah menjadi korban keganasan Harimau

Kalau Singa dinamakan Raja Hutan atau Raja Singa, karena mungkin selain Singa adalah hewan yang buas dan memiliki tingkat perburuan yang besar di banding hewan lainnya ( kecuali Harimau- di nyatakan berdasarkan survey, harimau memiliki tingkat perburuan paling besar, bahkan paling buas, dengan catatan hewan tersebut berburu tidak berkoloni tapi sendirian, kecuali di musim kawin atau mengasuh anak-anaknya ).
Singa Jantan cenderung malas, dan cenderung jarang turun dalam perburuan kecuali untuk pride. Segala makanan yang di dapat oleh si betina akan di serahkan yang paling terbesar kepada sang Singa jantan. Maka hal itu lah yang membuat manusia berfikir  Singa adalah Raja Hutan, yang memiliki sikap seperti Raja, selalu di turuti dan di patuhi.  

 


Berbeda dengan harimau, harimau cenderung di katakan oleh sebagian orang sebagai Raja Rimba atau Raja Hutan, mungkin di karenakan Harimau adalah hewan terbesar dari golongan Phantera, dan Hewan yang terbuas dari saudara-saudaranya yang lain. Hewan ini selain terkenal buas juga terkenal paling banyak memangsa buruannya dengan sendirian tanpa berkoloni. Dan mangsa terbesarnya yang pernah di burunya tidak hanya seekor alligator atau Beruang Kutub, tapi terkadang juga sering memangsa manusia yang kerap berada di sekitarnya.


Jadi siapakah Raja sesungguhnya? 

Itu terserah bagaimana memandang dan melihatnya. Namun bagaimana seandainya kedua Singa dan harimau ini di gabungkan dan  menjadi sahabat. Alangkah indahnya bukan, tidak ada kekerasan. Tidak ada terjadi pertumpahan darah.  Damai itu indah. :D
Seperti gambar di bawah ini.




Atau bagaiman bila di kawin silang antara keduanya, pasti bakal menjadi Raja di Raja para Hewan buas yang pernah ada. Dan kenyataanya memang sudah di lakukan uji coba tersebut. Dan dinamakan LIGER, besarnya melebihi ukuran Harimau.
Bisa di lihat pada gambar di bawah ini.

Perkawinan antara Singa Barbary jantan dan Harimau Siberia Putih Loreng betina menghasilkan Liger

Liger ketika sudah dewasa

...............Bersambung Jon..!!!